Buku Ajaib: Kumpulan Cerita Pembakar Semangat Pelajar Merdeka
Buku Ajaib: Kumpulan Cerita Pembakar Semangat Pelajar Merdeka adalah sekumpulan cerita terbaik untuk membakar imajinasi siswa, membakar motivasi mereka, dan menghipnotis mereka untuk berkarya. Beberapa kutipan cerita di dalamnya antara lain sebagai berikut.
JOANNE KATHLEEN ROWLING
Joan Kathleen Rowling Rowling sangat menyukai menulis sejak kecil. Dia sebelumnya telah membuat cerita berjudul Kelinci ketika dia berusia enam tahun. Ia juga cenderung tanpa malu-malu menunjukkan karyanya kepada teman dan orang tuanya. Kebiasaan ini berlangsung hingga masa pubertas. Itu adalah fantasi yang tinggi yang kemudian memberikan namanya ke dunia. Namun, dalam kehidupan nyata, Rowling tampaknya terus-menerus berada dalam masalah. Situasi kemiskinan, yang bahkan menjadikannya salah satu tunjangan miskin pemerintah Inggris yang paling layak, masih menghantuinya ketika Rowling menulis seri Harry Potter pertama. Selain perceraian yang dia hadapi, keadaan sulit membuatnya bahkan menulis kisah seorang penyihir muda bernama Harry Potter dan menyelesaikannya ketika dia memiliki ide di kereta. 1995, karena kekurangan uang untuk memotret naskah, hampir tidak ada.
Rowling harus menulis ulang naskahnya dengan mesin tik. Naskah yang akhirnya diselesaikan dengan perjuangan yang berat itu tidak langsung diterima dan meledak di pasaran. Dia pertama-tama harus berurusan dengan berbagai trek penerbit. Juga karena dia pertama kali mengirim naskah dengan nama aslinya, Joan Rowling. Tatapan menghina penulis tetap kuat di belenggu penerbit dan bandar, yang membawanya untuk mengidentifikasi dirinya sebagai J.K. Rowling menggunakan dua konsonan untuk menyembunyikannya dengan harapan dia bisa menjadi penulis masa kecil favoritnya, C.S. Lewis akhirnya berhasil. Harry Potter sedang booming di pasaran. Semua ini tentu saja merupakan hasil dari sikap tabah dan kerja keras yang luar biasa. Tidak ada yang berhasil dan harganya murah.
Alkisah si ibu bermata satu yang mempunyai seorang anak laki-laki
Ketika putranya mulai sekolah, sang ibu datang menemui putranya. Tapi yang terjadi anak itu malu karena diolok-olok teman-temannya, karena ibunya adalah mata. Sesampainya di rumah, anak itu menyalahkan ibunya. Sejak saat itu, sang ibu tidak diperbolehkan bertemu dengan orang lain agar sang anak tidak malu. Setelah dewasa, anak itu bekerja dan meninggal, memiliki keluarga dan istri yang cantik dan anak-anak yang baik.
Sang ibu rindu melihat anak dan cucunya. Ketika sampai di depan pintu rumah anaknya, anak itu berkata: Anaknya mengejarnya dan berkata: Wahai orang tua, mengapa kamu datang ke sini, kamu menyembunyikan anak-anakku. Akhirnya ibu yang sedih itu pulang. Lagi pula, dia hanya melihat cucu-cucunya di depan gerbang dan kemudian terpaksa melakukannya. Setelah waktu yang lama, sang ibu akhirnya jatuh sakit dan sepertinya dia tidak akan berumur panjang. Dia memberi tahu putranya bahwa dia sangat sakit. Namun, anak laki-laki itu tetap tidak mau melihat ibunya. Kematian telah membawanya.
Setelah beberapa saat, anak laki-laki itu bertanya kepada suaminya: Mengapa kamu tidak datang ke rumah ibumu? Dia berkata: Saya sibuk. Jika Anda belum pernah mendengar tentang Frau, Anda selalu seperti satu-satunya rumah Mutter. Akhirnya anak laki-laki itu pergi ke rumah mendiang ibunya dan memasuki rumah yang telah lama ditinggalkannya, dengan secarik kertas yang ditinggalkan oleh ibunya yang berbunyi: “"anakku, aku sangat bahagia melihatmu dari kecil, sampai dewasa dan mlenjadi sukses sekarang ini. ketahuilah nak, bahwasanya kamu kecil hanya mempunyai mata satu, aku telah merelakan mata yang satu lagi diberikan kepadamu, agar kamu bisa hidup bahagia nantinya".
Si anak akhirnya, menanggis sijadi-jadinya: oh..ibu.............maafkan aku selama ini.
Nah, berikut Buku Ajaib: Kumpulan Cerita Pembakar Semangat Pelajar Merdeka dapat diunduh di bawah ini.
Post a Comment for "Buku Ajaib: Kumpulan Cerita Pembakar Semangat Pelajar Merdeka"