MODEL PEMBELAJARAN TATA SURYA DI SEKOLAH DASAR
MODEL PEMBELAJARAN TATA SURYA DI SEKOLAH DASAR
Sebuah Alternatif Model Pembelajaran
Selama
ini, pembelajaran IPA, khususnya tentang tata surya dilaksanakan secara biasa
(konvensional). Beberapa contoh
pelaksanaan pembelajaran tersebut dengan metode ceramah dengan menggunakan
gambar-gambar planet.
Metode
ceramah oleh guru dalam menyampaikan konsep tentang tata surya dengan media
seadanya merupakan model pembelajaran yang kurang tepat. Siswa kurang bisa mencapai pemahaman
menyeluruh tentang konsep tersebut.
Seringkali siswa hanya memperoleh konsep secara parsial,
terpecah-pecah. Siswa kurang mampu
memahami bahwa tata surya itu bagian yang utuh dari semesta yang dinamis.
Rasionalisasi
model pembelajaran konvensional tersebut memunculkan dugaan sebagai berikut :
(1) siswa hanya mengetahui bahwa dalam tata surya ada planet-planet, berikut
nama-nama dan ciri-cirinya; (2) siswa hanya mampu merasionalisasi planet-planet
tersebut sebatas gambar yang dilihat dari gambar-gambar pada buku pelajaran
IPA, yang kadang hanya hitam putih; (3) siswa hanya mampu menghafal tanpa
gambaran yang jelas tentang tata surya, (4) siswa memiliki banyak pertanyaan
yang sulit terjawab karena media yang terbatas; (5) siswa kurang tertarik
dengan model belajar tersebut; (6) siswa hanya memperoleh pengetahuan pada
tingkat ranah kognitif, yakni berupa identifikasi; (7) siswa tidak memiliki
pengalaman visualistik sebagai pengingat tentang tata surya yang dinamis.
Model
pembelajaran dengan media yang seadanya itu masih perlu dicarikan alternatif
media yang lebih efektif sehingga pembelajaran dapat meningkatkan kualitas
hasil belajar. Belajar yang bermakna.
Untuk efektifitas pembelajaran tersebut, penulis memilih MODEL E-LEARNING.
Dasar Pemikiran
1. Teori Multiple Intelegences
Menurut Gagne, siswa memiliki multi kecerdasan
diantaranya kemampuan visual spasial. Yakni kemampuan memvisualisasi gambar di
dalam kepala atau kenciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi.
2. Teori Pembelajaran dengan Pendekatan Quantum Learning
Pendekatan tersebut memiliki tujuan khusus untuk merangsang minat belajar. Penciptaan kondisi atau suasana belajar yang menyenangkan adalah fokus dari tujuan pendekatan ini. Kondisi atau suasana yang dimaksud adalah terbangunnya ikatan emosional antara siswa dan guru. Kondisi tersebutlah yang menjadi pilar berhasilnya suatu proses dan hasil belajar yang optimal dan tuntas. Satu hal yang penting dari pendekatan tersebut adalah menumbuhkan keyakinan kepada siswa bahwa mereka mampu belajar, mampu mendapatkan hasil belajar yang baik, dan mampu memanfaatkan pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari.
3. Teori tentang Visual
4. Teori Belajar
a. Kerucut Pengalaman Belajar
b. Pilar Belajar Menurut Unesco
c. Pilar Belajar Menurut KTSP
d. Teori PAKEM
e. Pembelajaran Menyeluruh (HOLISTIC EDUCATION)
Menurut Miller, yang dimaksud dengan pembelajaran
menyeluruh adalah sebagai berikut.
First, holistic education attempts to nurture the development of the whole person. This includes the intellectual, emotional, physical, social, aesthetic, and spiritual. Perhaps the defining aspect of holistic
education is the spiritual. Progressive education and humanistic education dealt with the first five factors but generally ignored the spiritual dimension. Recently we have seen a rapidly expanding interest in this last dimension with the publication of several books (Glazer, 1999; Kessler, 2000; Lantieri, 2001; J. Miller 2000; J. Miller and Nakagawa, 2002). Addressing spirituality in the curriculum can mean reawakening students to a sense of awe and wonder. This can involve deepening a sense of connection to the cosmos.
f. Media
Menurut asal kata, media berasal dari bahasa Latin medius dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti “perantara“ atau “pengantar”.
(sumbernya Media, Burhanuddin, dkk. 2009, Depdiknas P4TK hal. 3)
Pengertian E-Learning
E-learning
tersusun dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’
(perangkat elektronik) dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi
e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat
elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, e-learning menggunakan jasa audio,
video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain
e-learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh jasa
teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite atau
komputer.(Tafiardi, 2005). Sejalan dengan itu, Onno W. Purbo (dalam Amin, 2004)
menjelaskan bahwa istilah “e” dalam e-learning adalah segala teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik
internet. Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan CD-ROM adalah
sebagian dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh disampaikan
pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yang berbeda (asynchronously).
Selain
itu, ada yang menjabarkan pengertian e-learning lebih luas lagi. Sebenarnya
materi e-learning tidak harus
didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun
internet. Interaksi dengan menggunakan internetpun bisa dijalankan secara on-line
dan real-time ataupun secara off-line atau archieved. Distribusi
secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-learning.
Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan
didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan
CD/DVD tersebut dan belajar di tempat dimana dia berada (Lukmana, 2006).
Mengingat
kelas yang dihadapi adalah siswa kelas 6 sekolah dasar, maka penulis membatasi
pemanfaatan e-learning sebatas bahan yang bisa diakses secara off-line yang berpusat
pada penggunaan media komputer. Adapun bahannya dapat berupa VCD, slide,
software, dan document tentang materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran.
Keterbatasan E-Learning
Terakhir
yang harus diperhatikan masalah yang sering dihadapi yaitu:
1)
Masalah teknis untuk bisa
melaksanakan e-learning seperti ketersediaan komputer, listrik, dan
infrastruktur yang lain.
2)
Masalah ketersediaan software
(piranti lunak). Bagaimana mengusahakan piranti lunak yang tidak mahal.
3) Masalah
skill and knowledge
4) Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini
juga dituntut menguasai teknik pembelajaran canggih.
5) Tidak semua
tempat tersedia fasilitas (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya
listrik ataupun komputer).
6) Kurangnya
tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan bidang komputer.
Dari keseluruhan paparan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan E-learning tersebut bertujuan agar
siswa dapat pemahaman yang HOLISTIK tentang alam semesta.
Perlu diingat, bahwa hakikat KTSP
mengarah pada pembelajaran konstruktivis. Artinya, harus disadari bahwa dalam
diri siswa diduga memiliki pengetahuan potensial (pengetahuan bawaan) tentang
apa saja yang akan dipelajari di kelas. Dengan dasar konstruktivis tersebut
maka model belajar yang diharapkan oleh kurikulum adalah model belajar
INKUIRI/DISCOVERY. Sebagai contoh model belajar discovery tersebut telah
dibuatkan skenario pembelajar sebagai berikut.
CONTOH SKENARIO PEMBELAJARAN
KELAS/SEMESTER |
VI/2 |
|
Hari,
Tgl-bln-thn |
|
|
Pertemuan/waktu |
I/2x35 menit |
|
STANDAR
KOMPETENSI |
9.
Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya |
|
KOMPETENSI
DASAR |
9.1 Mendeskripsikan
sistem tata surya dan posisi penyusun tata surya |
|
Materi
|
Matahari sebagai pusat tata surya |
|
WACANA |
BENARKAH MATAHARI YANG MENGELILINGI BUMI? Matahari terbit dan
terbenam seolah-olah mengelilingi bumi. Benarkan demikian? Bukankah itu hanya
merupakan persepsi (anggapan) kita berdasarkan hasil pengamatan mata kita? Untuk mengetahui yang
sebenarnya mari kita diskusi dengan menyaksikan tayangan multi media tentang
tata surya. |
|
PETUNJUK
KEGIATAN |
1. Pembelajaran ini menggunakan model belajar DISCOVERY dengan metode pembelajaran aktif
berupa diskusi 2. Siapkan beberapa software, slide, dan video. 3. Buatlah posisi duduk siswa seperti sedang
menonton film. |
|
KEGIATAN |
1. buatlah pengantar belajar seperti pada wacana
dengan sedikit pengembangnan. 2. mulailah penayangan software dan multi media
secara urut dimulai dari software Journey to the Edge of the Universe
(mengenalkan posisi bumi dan matahari), The universe - How big are you
(mengenalkan ukuran bumi dan matahari), Solar Model, dan Solar Model 3D. 3. putarlah setiap tayangan secara tuntas agar siswa
pun tuntas menontonnya, baru setelah itu dibuka diskusi interaktif. 4. Uji kemampuan daya serap siswa dengan tes. |
|
LATIHAN
SOAL |
(terlampir) |
|
KUNCI
JAWABAN |
|
|
SKOR |
|
|
PARAF |
Guru |
Orang tua |
(Nama Terang) |
(Nama Terang) |
PERANGKAT E-LEARNING
Untuk model ini telah disiapkan
perangkat e-learning sebagai berikut.
·
Software Solar Model
·
Solar System 3D Simulator
·
Video : Kemilau Jagat
Raya (Harun Yahya), Journey to the Edge of the Universe.flv, Life in the
Universe (#1)- Just on Earth, or
Everywhere-.flv, Size of Earth.flv, Size Of The Universe.flv, Spacetrip.flv,
The universe - How big are you-.flv,
·
Slide :
Foto-Galaksi-Yang-Menakjubkan.pdf, Earth-Blue-Beauty.pps, Hubble.pps,
Fascinating-Universe-slideshow.pps, Tour-around-the-world.pps, dan
·
Document : Keagungan Alam
Semesta.doc
TEKNIK PENGGUNAAN MEDIA
1.
Software
SOLAR MODEL
Software ini dapat
diunduh melalui internet dengan mudah dan tanpa dipungut biaya. Cara paling
mudah adalah dengan mengetik ‘solar model, software, free’ pada kotak search
Google kemudian klik search. Maka, akan muncul banyak pilihan tentang kata
solar model. Perhatikan gambar berikut!
Setelah diunduh simpanlah
software tersebut. Setelah itu dapat segera diinstal pada PC (personal
computer) atau laptop. Double klik software tersebut dan ikuti proses
selanjutnya.
Gambar tersebut contoh
penyimpanan software yang secara otomatis berbentuk rar atau zip (suatu bentuk
file yang dikompres/dipadatkan). Klik file rar/zip tersebut maka muncullah
tampilan sebagai berikut.
Ketika solarModel.exe
diklik, maka akan berproseslah file tersebut menjadi program yang siap
dimanfaatkan untuk pembelajaran. Sebaiknya gunakan LCD untuk penayangan Solar
Model tersebut. Berikut tampilannya.
Untuk menampilkan
nama-nama planet tinggal klik tombol Labels bagian atas kiri.
Setelah diklik dengan menambah kecepatan putar dengan
menekan tombol 1,2,3 hingga 5 akan tampak perubahan kecepatan rotasi atau
revolusi benda-benda langit tersebut. Selain itu, dapat pula dilihat tampilan
galaksi dan pergerakan bintang-bintang secara utuh sebagaimana tampilan di
bawah ini.
Software berikutnya bernama file solarsystem (solar system
3D) juga dapat diunduh secara gratis di internet dengan cara mencari yang sudah
disampaikan di atas.
2. Solar System 3D
Pada software ini secara umum akan menampilkan
tayangan pergerakan seluruh planet yang dikenal lengkap dengan garis orbitnya.
Selain itu juga dapat ditemukan keterangan detail tentang profil dari
masing-masing planet. Berikut tampilannya sebagaimana gambar di bawah ini.
Alat Pengukuran Proses dan Hasil Belajar
Untuk kepentingan pengukuran proses
dan hasil belajar siswa dapat digunakan beberapa jenis pengukuran. Yakni
melalui tes tulis dan rubrik. Berikut format tes yang dapat dilaksanakan
sebagai alternatif alat ukur.
1. Tes
Tulis
2. Rubrik
SUMBER
anwarholil.,
Hakikat Pembelajaran IPA, http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/hakikat-pembelajaran-ipa.html
diakses 25 Oktober 2009
Effendi, Empy,
“E-Learning : Pelatihan di era informasi”, http://www.freshmindsgroup.com/resources/index.php?option=com_content&task=view/&i diakses 3
Oktober 2009
Lukmana,
Lukas, ”Dukungan industri software dalam implementasi e-Learning di dunia
pendidikan”,
http://www.wahanakom.com/infotek/elearning.htm, diakses
3 Oktober 2009.
Rositawaty &Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 6.
Siahaan, Sudirman, “E-Learning
(pembelajaran elektronik) sebagai salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran”,
http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/sudirman.htm, diakses 3
Oktober 2009.
Sulistyanto, Heri & Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam : Untuk SD dan MI Kelas VI.
Tafiardi,
“Meningkatkan mutu pendidikan melalui e-learning”, Jurnal Pendidikan
Penabur - No.04/ Th.IV/ Juli 2005,
http://www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/085-097.pdf, diakses 3 Oktober 2009
Miller,
Lampiran Lembar Kergiatan Siswa
Diskusikanlah bersama teman-temanmu untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Sebutkan
planet-planet yang mengelilingi matahari!
2. Apa
yang dimaksud dengan kala revolusi dan kala rotasi?
3. Planet
apa yang rotasinya searah dengan jarum jam?
4. Planet
apa yang ukurannya paling besar?
5. Planet
apa yang dihuni oleh makhluk hidup?
6. Planet
mana yang ukurannya hampir sama dengan bumi?
7. Planet
mana yang paling dekat dengan matahari?
8. Planet
mana yang paling jauh dengan matahari?
9. Planet
mana yang ukurannya paling kecil?
Post a Comment for "MODEL PEMBELAJARAN TATA SURYA DI SEKOLAH DASAR"