Ruang Guru

Pendidikan kepramukaan menjadi status sebagai ekstrakurikuler wajib dengan dikeluarkannya Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan. Apakah permendikbud itu berjalan dengan baik? Seperti sedang berjalan di tempat. Hehehe.

Bagaimana kalau Ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan dimasukkan dalam proses pembelajaran? Keren kan? Pertama, kita gugur kewajiban sebagai pembina Pramuka di kelas. Kedua, dapat mempraktikkan dengan baik kegiatan atau permainan yang ada dalam Pramuka. Wah, keren ini kalau bisa dilaksanakan.

Kegiatan atau permainan yang ada dalam Ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan sangat direkomendasikan bagi kelas awal sekolah dasar yakni kelas 1, 2, dan 3. Mengingat kelas tersebut seharusnya banyak melakukan kegiatan motorik dan penyampaian materi yang konkrit. Jadi sewaktu-waktu saja di dalam kelas, selebihnya ada di luar kelas: bermain, bersosialisasi dengan teman, dan pasti mendapatkan pelajaran secara langsung. Semua kompetensi dapat dimasukkan dalam kegiatan dalam Ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan.

Bisa juga guru mengambil inspirasi dari buku Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK) pada jenjang siaga dan penggalang. Enak, bisa sekaligus dua kegiatan terlampaui. Kegiatan belajar mengajar tematik, dan Ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan, Lunas.

Jika siswa lulus beberapa item pada SKU, maka mereka berhak mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). Begitu pula jika mereka lulus pada beberapa item SKK, maka mereka juga berhak mendapatkan tanda Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Apa saja macam-macam kegiatan dalam SKU?

Adapun kegiatan pada SKU adalah sebagai berikut.

SKU SIAGA

Saya contoh pada halaman awal, terdapat 5 sila Pancasila, Dwi Satya, dan DwiDharma. Bukankah ada di materi atau kompetensi tematik?

Nah, jika mereka lulus beberapa item pada SKU, dapat diberi TKU sebagai berikut. Pasti mereka senang dan berteriak HOREEEE.

TKU SIAGA

SKK PRAMUKA SIAGA DAN PENGGALANG

Beberapa item yang ada dalam SKK tentu juga ada dalam tematik. Misal: suka menabung, juru kebun, juru masak, juru menjahit sederhana, dan sebagainya. Bukankah itu sangat menarik dan memenuhi syarat kelas aktif dan menyenangkan dan berpusat pada siswa. Siswa akan mandiri dan memilik life skill yang unggul. Bagaimana? Bisa dilaksanakan?

Belum lagi dalam Pendidikan Kepramukaan terdapat banyak permainan yang sangat menarik untuk dilakukan dalam proses pembelajaran tematik mengaitkannya sebagai cara atau teknik pembelajaran. Ini beberapa contoh permainan tersebut.