Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa Murid Sangat Senang Jam Kosong dan Hari Libur?

 


Mengapa Murid Sangat Senang Jam Kosong dan hari Libur? Nah, inilah masalah guru dan pendidikan secara umum di Indonesia. Berdasarkan hasil survey sederhana yang dilakukan melalui angket kepada para murid diperoleh hasil sebagai berikut.

Mengapa Murid Sangat Senang Jam Kosong?

Jawaban yang terbanyak adalah bebas tugas, bebas bersenang-senang, Makan-makan bareng. Ngegosip (gaibah) tentang kelas sebelah atau teman sekelas. Ada juga yang gosip tentang hantu. Berkumpul dan bermain dengan sohib-sohib dekat. Kadang mereka yang cowok main bola di dalam kelas. Ada pula yang berkelahi. Kelas menjadi ramai.

Ada yang berkelompok main game online bersama. Bagi mereka, jam kosong (jamkos) benar-benar seperti perayaan kebahagiaan. Entah apakah kelas membuat mereka terbebani atau merasa dipenjara?

Ketika pembelajaran berlangsung, mereka beberapa kali bertanya: jam berapa Pak atau Bu? Mereka menanti jam istirahat. Jam istirahat bagi mereka seperti saat berbuka puasa setelah seharian seperti berpuasa di dalam kelas. Lebih-lebih ketika mendengar gurunya sedang rapat. Mereka berteriak: horeee! Mereka sungguh ceria dan senang. Tampak dari ekspresi mereka dan bahasa tubuh mereka. Mereka merasa benar-benar terbebas dari segala sesuatu.

Mengapa Murid Sangat Senang ketika libur?

Ketika libur, mereka tidak perlu sekolah, itu yang utama. Dengan tidak sekolah mereka tidak perlu sibuk belajar atau mengerjakan tugas-tugas. Mereka bisa jalan-jalan (rekreasi) bersama keluarga atau teman-teman. Mereka bebas bermain. Bebas tidak perlu berseragam bahkan bebas tidak mandi seharian. Mereka bebas mau tidur dan bangun jam berapa. Bebas aturan tidak perlu piket kelas, dan sebagainya. Mereka merdeka, benar-benar merdeka.

Tapi, ada tidak ada enaknya kata mereka: tidak bertemu dengan teman-teman. Mereka tidak bisa bercengkrama. Tidak bisa saling ejek. Tidak bisa saling sebut nama orang tua. Tidak bisa bagi-bagi atau minta jajan. Tidak seru tanpa teman-teman. Ternyata mereka kangen dengan teman-teman bukan dengan guru mereka.

Apakah pembelajaran dan kelas membuat mereka benar-benar tersiksa seperti dipenjara? Mungkin itulah sebabnya Pak Menteri harus mengubah kurikulum, konten kurikulum disederhanakan, bahkan sampai pada cara mengajar dan cara belajar anak-anak didik. Perlu ada perubahan sehingga belajar tidak melulu di kelas. Bisa di luar kelas. Muatan materi juga disederhanakan agar tidak terlalu berat untuk tingkat atau jenjang pendidikan dasar.

Simpulan

Itulah hasil investigasi kepada beberapa sampel anak didik. Setidaknya hasil jawaban atas angket sederhana ini menjadi gambaran bagi guru bahwa anak didik mereka punya alasan mengapa mereka menyukai jam kosong dan hari libur. Bahan ini menjadi evaluasi bagi guru, bagaimana sebaiknya menjadikan kelas seperti rumah dan taman bermain, tapi tanpa disadari sedang belajar sesuatu.

 

Sumber gambar:

https://inet.detik.com/fotostop-news/d-2135100/hore-besok-libur-jawara-fotostop-penutup-tahun-

 

Post a Comment for "Mengapa Murid Sangat Senang Jam Kosong dan Hari Libur?"