Dari Kelas: Takut Masuk Sekolah Tiap Senin
Suatu hari salah seorang walimurid menghubungi Pak Badrul melalui pesan pribadi Whatsapp (WA). Tujuan Ibu dari murid ini adalah ingin bertemu langsung dengan pak guru anaknya. Pak Badrul jadi sedikit gelisah. Ada apa kok wali murid dengan begitu memaksanya akan menemuinya di rumah. Menurut ibu wali muridnya, ada hal yang ingin dibicarakan menyangkut anaknya di kelas.
Wah, guru Badrul makin gelisah. Tentu ada hal urgen. Pak Badrul pun menyisir kembali seluruh kegiatannya di kelas selama ini. Tidak tidak menemukan hal janggal atau melanggar kitab pendidikan. Baru ini ada wali murid begitu ngototnya ingin bertemu dan di rumahnya.
Bagi siapapun yang pernah jadi wali murid yang menyerahkan anaknya ke sekolah atau lembaga pendidikan tentu menyangkut hal anak menjadi sangat penting walaupun misal hal kecil yang biasa dilakukan ana-anak. Kenakalan kecil yang bersentuhan selama belajar bersama teman sekelas menjadi sangat besar bagi wali murid jika terjadi kepada anak mereka sebagai korbannya. Seorang anak menangis karena tak sengaja temannya menabraknya ketika bermain, dapat menjadi masalah besar bagi wali murid. Wali murid kadang melabrak membabi buta wali kelas atau orang tua dari anak yang menabrak puteranya.
Setelah ditelusuri Pak Badrul belum menemukan hal janggal selama pembelajaran hari itu dan beberapa hari sebelumnya. Wali murid tersebut meminta bertemu setelah waktu Magrib.
Benar, wali murid tersebut datang ke rumah Pak Badrul setelah waktu Magrib tidak sendirian. Sebut saja wali murid tersebut dengan ibu Mariam. Bu Mariam datang bersama Tante Mari.
"Perkenalkan Pak, Saya wali murid dari Miko (bukan nama sebenarnya). Mohon maaf mengganggu waktu Bapak karena ada hal penting yang ingin kami diskusikan!"
"Oh, tidak apa-apa Bu,' Sahut {ak Badrul. "Ada apa ini? Silakan ibu ceritakan!"
"Begini, saya tandai sudah dua pekan ini, tiap hari Senin, Miko tidak masuk sekolah! Saat ditanya, ia tidak menjawab. Hanya tak ingin sekolah, tanpa alasan yang jelas.!
"Terus."
"Setelah agak dipaksa akhirnya Miko menjelaskan dengan kata-kata singkat!"
"Apa katanya?"
"Aku gak mau belajar PAI (Pendidikan Agama Islam)! Begitu katanya Pak!"
"Loh!"
"Sepertinya Miko sangat ketakutan bukan dengan mata pelajarannya Pak, tapi pada gurunya! Mohon dibantu saya bagaimana caranya agar Miko bisa kembali masuk sekolah di hari Senin."
"Baiklah, Bu. Besok saya akan menemui guru PAI-nya dan berdiskusi tentang ini. Mohon bersabar ya!" Pak Badrul mencoba menenangkan hati Bu Mariam.
"Begini juga Pak, menurut kelas di bawahnya, guru PAI ini juga sering melakukan kekerasan verbal di kelas kepada anak-anak. Dan lemahnya, anak saya tidak tahan dikasari!"
"Baik, sabar ya, tunggu besok dan hasilnya saya kabarkan kepada Ibu!"
Bu Mariam di akhir perbincangan tampak lega dan semangat. Mereka pamit kepada Pak Badrul dan meninggalkan buah tangan di meja tamu Pak Badrul.
Post a Comment for "Dari Kelas: Takut Masuk Sekolah Tiap Senin"